Menjadikan Bahasa Indonesia Bahasa Dunia

Budiyono Dion, Bahasaku.

Menjadikan Bahasa Indonesia Bahasa Dunia

Hari ini, Selasa 28 Oktober 2014, adalah hari Sumpah Pemuda. Satu diantara ketiga poin penting sumpah pemuda itu adalah; Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. Ke depan, bahasa Indonesia diharapkan tidak hanya sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia, tetapi bisa menjadi bahasa dunia.

Suatu bahasa akan dapat menjadi bahasa dunia, jika dunia memiliki banyak kepentingan dengan bangsa Indonesia sebagai pemilik syah bahasa Indonesia, baik kepentingan ekonomi, sosial, maupun budaya.

KRjogja.com - Pada bidang ekonomi, saat ini Indonesia menempati posisi 16 besar kekuatan ekonomi dunia dan masuk ke dalam kelompok G-20. Dengan capaian itu, kekuatan Indonesia sudah mulai diperhitungkan di kancah dunia. Banyak pihak yang memprediksi, pada 2030 nanti, Indonesia akan menempati peringkat tujuh besar dunia.

Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Dr H Kasiyarno MHum mengatakan, peran penting ini hendaknya dibarengi peran dari sektor bahasa dan sastra Indonesia. Salah satu peran tersebut, bahasa Indonesia diharapkan menjadi bahasa internasional yang diakui dunia.

"Menjadi tantangan tersendiri bagi para ahli bahasa untuk membangun Indonesia yang besar melalui bahasa," kata Kasiyarno seusai membuka Seminar Internasional dan Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXXVI di Hotel @HOM Gowongan Yogyakarta, Sabtu (11/10/2014).

Kaprodi PBSI UAD Dra Triwati Rahayu MHum mengatakan, menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, bahasa Indonesia harus terus didorong menjadi bahasa internasional minimal untuk kalangan ASEAN. Terlebih saat ini banyak negara ASEAN maupun Tiongkok yang berminat mempelajari bahasa Indonesia. Itu dibuktikan dengan banyaknya program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang diadakan di berbagai negara.

Jika bahasa Indonesia bisa menjadi 'Lingua Franca' (bahasa pengantar) di ASEAN, maka akan berpengaruh positif bagi perekonomian dan tenaga kerja Indonesia. "Tenaga kerja asal Indonesia akan diuntungkan jika bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia," katanya.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD Dra Trikinasih Handayani MSi menambahkan, untuk mendukung bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional diperlukan langkah-langkah penguatan. Diantaranya, meskipun banyak program BIPA yang dibuka di banyak negara, namun pusatnya harus di Indonesia. Kemudian kurikulum pembelajaran bagi mahasiswa sastra Indonesia, harus betul-betul mampu mencetak sarjana yang mampu bersaing di tingkat global. (M-2, Dion).

Budiyono

saya seorang guru yang ingin bermanfaat bagi sesama dalam hidupku, terus beramal menebarkan kebaikan

Share this post