-->

Gerakan 10 Menit Bacakan Cerita untuk Anak

Budiyono Dion, Bahasaku


Gerakan 10 Menit Bacakan Cerita untuk Anak

Gerakan baca cerita adalah sebuah gerakan yang baik jika dilaksanakan secara konsisten. Banyak manfaat dari gerakan ini, seperti untuk; mengembangkan daya imajinasi anak, meningkatkan keterampilan berbahasa, membangkitkan minat baca anak, membangun kecerdasan emosional anak, membentuk rasa empati anak. Gerakan 10 menit membacakan cerita untuk anak, patut diikuti.

REPUBLIKA.CO.ID -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan ‘Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita untuk Anak’ di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta pada Jumat (29/5). Gerakan ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Buku Sedunia (World Book Day) pada 25 April 2015 dan Hari Buku Nasional pada 17 Mei 2015.

“Gerakan ini merupakan anjuran untuk membentuk kebiasaan membaca dan membacakan buku untuk anak oleh orang tua,” ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan usai peluncuran ‘Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita untuk Anak’ pada Jumat (29/5) di Perpustakaan Kemendikbud, Senayan, Jakarta.

Anies memaparkan, gerakan ini akan bisa menjadi kebiasaan apabila dilakukan dengan serius. Menurutnya, membaca itu harus diajarkan dengan baik yang kemudian perlu  dibiasakan. Setelah  dibiasakan, katanya,  membaca harus didisiplinkan.

“Setelah melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, membaca pun akan menjadi kebiasaan,” ujar Anies. Menurutnya, setelah menjadi kebiasaan, hal ini tentu akan menjadi kebudayaan nantinya. Untuk itu, dia berharap Indonesia bisa menjadi bangsa yang memiliki budaya membaca.

Anies menegaskan, kebudayaan membaca memang harus diterapkan sedini mungkin. Dia juga berpendapat, membaca dengan rutin walau singkat lebih berefek membentuk kebiasaan. Hal ini, kata dia, lebih baik daripada membaca panjang tapi jarang.

Mendikbud memaparkan bahwa gerakan membaca 10 menit ini diharapkan tidak hanya dilakukan di sekolah tapi juga di rumah. Anies mengatakan, guru dan orang tua merupakan pihak yang memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan kebiasaan membaca. Untuk itu, lanjut dia, orang tua dan guru harus bisa memiliki motivasi dalam kegiatan membaca.

Terkait orang tua yang merasa terhalang karena ekonomi untuk melakukan gerakan ini, Anies juga memberikan saran. Menurutnya, faktor ekonomi tidak boleh menjadi halangan untuk mengembangkan minat baca. Lagipula, tambahnya, bahan bacaan itu tidak harus dengan buku baru.

“Tidak selalu harus buku baru, apa saja bisa dibaca dan bisa ke perpustakaan juga,” tegasnya. Mendikbud juga mengutarakan gerakan ini akan mulai dilakukan pada semester depan. Menurutnya, pembiasaan membaca akan dilakukan di setipa sekolah di seluruh Indonesia.

“Selain itu, harus ada dukungan dari orang tua juga untuk melakukan gerakan ini di rumah,” tutupnya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Gerakan 10 Menit Bacakan Cerita untuk Anak"

Post a Comment

mohon meninggalkan komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel