Jenis-Jenis Pantun Menurut Bentuknya
Budiyono Dion, Bahasaku
Jenis-Jenis Pantun Menurut Bentuknya
Menurut
Bentuknya terdapat 3 macam, yaitu; (1) Pantun (biasa), (2) Karmina, (3) Talibun, (4) pantun berkait
a.
Pantun
Pantun
biasa telah kita bicarakan seperti sebelumnya, yaitu pantun yang terdiri 4
baris setiap bait/rangkap, bersajak ab – ab, 4 kata/perkataan setiap barisnya.
Kita perhatikan sekali lagi contoh pantun berikut ini.
Kalau gugur gugurkan nangka
Jangan ditimpa si cabang pauh
Kalau tidur tidurkan mata
Jangan dicinta orang yang jauh
b.
Karmina
Karmina
dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian
sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua
baris).
Pantun
kilat atau karmina ialah pantun yang hanya terdiri atas dua baris yaitu baris
pertama merupakan sampirannya_dan baris kedua isinya. Sebenarnya berasal dari empat
baris yang tiap baris bersuku kata empat atau lima, lalu kedua baris yang
pendek itu diucapkan sekaligus seolah-olah sebuah kalimat, dan biasanya
dituliskan sebaris saja. Itu sebabnya kemudian terlihat seolah-olah pantun dua
baris sehingga dinamakan juga pantun dua seuntai.
Perhatikan
contoh karmina berikut ini.
Sudah gaharu,
cendana pula,
Sudah tahu,
bertanya pula.
Sebab pulut,
santan binasa
Sebab mulut,
badan binasa,
Gendang gendut,
tali kecapi.
Kenyang perut,
senanglah hati.
Pinggan tak retak,
nasi tak dingin,
Tuan tak hendak,
kami tak ingin.
dahulu parang
sekarang besi
dahulu sayang
sekarang benci
Kura-kura
dalam perahu
pura-pura
tidak tahu.
Dalam
perkembangannya, kata-kata dalam karmina sesuai dengan perkembanga budaya dan
bahasa. Berikut contoh Karmina berikut ini
Jalan – jalan,
ke trotoar,
Walau kampungan
Burung elang
burung kutilang
Aku pulang
membawa uang
Tas hitam
di atas meja
Saya cakep
siapa yang punya
Candi mendut
rusak jalannya
Orang gendut
banyak makannya
Ikan kakap
makan kepompong
Banyak cakap
suka bohong
Di rumpun bambu
ada buaya
Kalau tak tahu
hendaklah tanya
Air panas
di dalam panic
Kurang pantas
memuji diri.
Pinggan tak retak,
nasi tak dingin
Tuan tak hendak ,
kami tak ingin
Kayu lurus
dalam gudang
Kerbau kurus
banyak tulang
Ayam jago
terbang ke awan
Ayo kita
menjadi kawan
Ikan sembilang
di balik batu
Sudah dibilang
jangan mengganggu
Selanjutnya,
dari penulisan karmina yang terdiri 4 baris pendek-pendek itu, lalu dijadikan menjadi
2 baris seperti contoh berikut ini:
Sudah gaharu cendana pula, }
sampiran
sudah tahu bertanya pula. } isi
Kura-kura dalam perahu, }
sampiran
pura-pura tidak tahu. } isi
Pantun
tersebut merupakan pantun yang terdiri atas dua larik atau baris dan bersajak
a-a. Pantun itu dikenal dengan sebutan karmina atau pantun kilat. Larik pertama
pada pantun itu merupakan sampiran dan larik keduanya merupakan isi.
Karena
karmina ini sangat populer dalam masyarakat, biasanya bagian isinya tidak disebutkan
lagi. Dengan menyebutkan sampirannya saja, karena yang mendengar telah maklum
apa yang dimaksud oleh yang mengucapkannya.
0 Response to "Jenis-Jenis Pantun Menurut Bentuknya"
Post a Comment
mohon meninggalkan komentar